Kamis, 06 Oktober 2016

Museum Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX terlahir dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun. Beliau merupakan putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Semasa menjabat sebagai Sultan di Yogyakarta, beliau aktif dalam gerakan kepramukaan dan TNI Angkatan Darat. Beliau juga menjadi salah satu orang yang menentang pemerintahan Belanda.
Museum Hamengkubuwono IX adalah bangunan yang berada di dalam komplek Keraton Yogyakarta yang terletak di Jl. Rotowijayan, Blok 1, Panembahan, Kraton, YogyakartaMuseum Hamengkubuwono khusus didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Museum ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada 18 November 1990. Museum Hamengkubuwono IX dibagi menjadi 3 bangunan:
-          Bangunan utama atau gedung I: Bangunan ini terletak di posisi terdepan museum sekaligus sebagai pintu masuk museum. Dinding bangunan terbuat dari kaca, dengan dekorasi bernuansa Jawa dan ukiran keemasan khas keraton. Di dalam bangunan ini, bisa ditemukan benda-benda peninggalan Sultan Hamengkubuwono semasa menjabat sebagai Sultan seperti meja kerja, peralatan menulis, meja untuk menjamu tamu, berbagai penghargaan dan medali dan lain-lain
-          



   Bangunan ke-2: Berisi barang-barang peninggalan Sultan ketika beliau masih kecil dan belum dinobatkan sebagai Sultan di Yogyakarta, pakaian sehari-hari, foto-foto, peralatan makan dan memasak yang digunakan Sultan, mainan yang Sultan gunakan semasa kecil dan lain-lain. Ada juga beberapa kamera, lukisan dan tulisan mengenai Sultan yang dimuat dalam surat kabar
-          Bangunan ke-3: Berisi berbagai macam penghargaan (lencana, medali, piagam penghargaan), singgasana Sultan dan lukisan Sultan semasa menjabat sebagai Sultan Yogyakarta
Antara bangunan yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan pintu dan selasar. Di setiap bangunan, terdapat satu abdi dalem keraton yang bertugas menjaga museum. Apabila pengunjung ingin tahu lebih luas mengenai museum, pengunjung bisa menyewa tour guide.
Untuk harga tiket masuk museum gratis, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk keraton sebesar Rp.7000 untuk turis asing, Rp.5000 untuk turis lokal, biaya foto sebesar Rp. 2000 dan parkir motor Rp. 2000.
Keunikan dari museum ini ada pada bangunannya yang terbuat dari kaca dengan ukiran emas tetapi masih menampilkan nuansa Jawa khas keraton. Benda-benda yang ada juga tersimpan rapi dan selalu dijaga kebersihannya. Adanya beberapa foto maupun lukisan Sultan yang dipajang membuat pengunjung bisa mengenal lebih jauh sosok seorang Sultan Hamengkubuwono IX. Di museum ini juga pengunjung bisa mengetahui kehidupan sehari-hari Sultan yang ternyata memiliki hobi memasak, fotografi dan berorganisasi.
Museum Hamengkubuwono IX mempunyai daya tarik sendiri bagi pengunjung terutama wisatawan asing. Dimana lagi mereka bisa melihat secara langsung benda-benda yang dulu digunakan oleh salah satu tokoh penting di Yogyakarta selain di museum ini. Benda-benda tersebut menjadi saksi bisu perjalanan hidup seorang Sultan Hamengkubuwono IX yang tentunya harus dirawat dengan baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar